Rabu, 28 Januari 2015

PROFIL UNIVERSITAS KOCAELI TURKI

Berdiri 1976
Jenis Universitas Negeri
Rektor Prof. Dr. Sadettin Hulagu
Staf administrasi
2.900
Mahasiswa 50,043
Pascasarjana 2,055
Tempat Kocaeli , Turki
Situs web http://www.kocaeli.edu.tr


Universitas Kocaeli (kou) adalah universitas negeri di Kocaeli , Turki . Perusahaan ini didirikan sebagai Akademi Teknik dan Arsitektur Kocaeli pada tahun 1976. listrik dan mekanik rekayasa departemen, ilmu-ilmu dasar, dan departemen bahasa modern adalah departemen asli akademi. Ini menjadi bagian dari Yıldız Universitas pada tahun 1982.
Pada Juli 1992, pemerintah Turki memutuskan untuk membangun 22 universitas nasional, termasuk Kocaeli Universitas. Sebelum 1999 İzmit gempa , yang dapat dianggap sebagai titik balik bagi kelahiran kembali universitas, Kocaeli Universitas memiliki sekitar 20.000 mahasiswa, 1.150 tenaga kependidikan dan kampus 650.000 meter persegi. Kocaeli Universitas kehilangan hampir 75% dari struktur fisik dalam gempa, namun situs ekspansi sebelum nya Arslanbey Kampus cepat kompensasi untuk losses.The universitas universitas dipindahkan ke Umuttepe Kampus pada tahun 2004.
Sentral Kampus Umuttepe Kocaeli Universitas terletak tepat di luar dari Izmit di wilayah Kocaeli, wilayah yang paling industri berat dari Turki. Sebagian besar fakultas dalam kampus ini, kecuali Fakultas Seni Rupa , Fakultas Arsitektur dan Desain, Fakultas Kedokteran Gigi , dan Fakultas Peternakan .
Istanbul hanya 90 kilometer (56 mil) jauhnya, dan yang kedua bandara internasional dikembangkan di situs 50 kilometer (31 mil) dari Izmit, membuat universitas jauh lebih mudah diakses dalam beberapa tahun terakhir. Karena Kocaeli adalah tetangga dekat Istanbul, sejumlah besar mahasiswa berasal dari Istanbul.
Universitas ini telah membentuk sebuah departemen hubungan internasional yang memantau perkembangan Bologna erat dan mengawasi partisipasi kou dalam Erasmus skema mobilitas mahasiswa dan Leonardo da Vinci. Dengan keanggotaan di Asosiasi European University , kou bertujuan untuk pengakuan internasional yang lebih besar dari pekerjaan akademis.
Universitas, sambil memfokuskan pada mata pelajaran teknik dan rekayasa, menawarkan pilihan yang luas dari kursus di ilmu-ilmu sosial dan seni juga. Beberapa langkah menuju sertifikasi oleh ABET (Badan Akreditasi untuk Engineering dan Teknologi) yang diambil oleh Fakultas Teknik, seperti adaptasi dari isi kursus di jurusan teknik.

Fakultas
Fakultas Seni dan Sains
Fakultas Teknik
Fakultas Pendidikan Teknik
Fakultas Ekonomi dan Ilmu Administrasi
Fakultas Hukum
Fakultas Kedokteran
Fakultas Seni Rupa
Fakultas Ilmu Komunikasi
Fakultas Pendidikan
Fakultas Arsitektur dan Desain
Fakultas Kedokteran Gigi

Jumat, 23 Januari 2015

Tips Memilih Jurusan Kuliah

Ujian Nasional sebentar lagi dilaksanakan dan selanjutnya adalah menentukan langkah selanjutnya. Bagi kalian yang ingin meneruskan pendidikan masuk ke perguruan tinggi tentunya harus sudah menyiapkan jurusan apa yang akan diambil nanti. Beberapa anak  suka mengalami kendala dalam memutuskan utuk memilih perguruan tinggi mana dan memilih jurusan kuliah apa karena sebagian anak belum mengetahui bakat dan minatnya sendiri.
Tak sedikit anak yang memilih jurusan kuliah atas dasar ikut-ikutan temannya yang sudah kuliah, karena dorongan dan paksaan orang tua dan juga karena mengikuti pacar. Yang perlu kalian tau jika memilih jurusan kuliah tidak sesuai dengan kepribadian, bakat, minat serta potensi diri kita sendiri akan menimbulkan beberapa masalah dalam proses study. Salah memilih jurusan kuliah punya dampak yang signifikan terhadap kehidupan di masa mendatang, kira-kira apa dampak salah memilih jurusan kuliah? Ada yang tau?

Berikut Dampak Salah Memilih Jurusan Kuliah

1.      Problem Psikologis


Mempelajari sesuatu yang tidak sesuai minat, bakat dan kemampuan, merupakan pekerjaan yang sangat tidak menyenangkan, apalagi kalau itu bukan kemauan / pilihan anak, tapi desakan orang tua. Belajar karena terpaksa itu akan sulit dicerna otak karena sudah ada blocking emosi. Kesal, marah, sebal, sedih, itu semua sudah memblokir efektivitas kerja otak dan menghambat motivasi. Memilih jurusan kuliah sesuai dengan saran teman atau trend, padahal tidak sesuai dengan minat diri juga punya dampak psikologis, yakni menurunnya daya tahan terhadap tekanan, konsentrasi dan menurunnya daya juang. Apalagi kalau pelajaran kian sulit, masalah semakin bertambah, bisa menyebabkan kuliah terancam terhenti di tengah jalan.
2.      Problem akademis
Problem akademis yang bisa terjadi jika salah mengambil jurusan kuliah yaitu, seperti prestasi yang tidak optimum, banyak mengulang mata kuliah yang berdampak bertambahnya waktu dan biaya, kesulitan memahami materi, kesulitan memecahkan persoalan, ketidakmampuan untuk mandiri dalam belajar, dan buntutnya adalah rendahnya nilai indeks prestasi. Selain itu, salah memilih jurusan kuliah bisa mempengaruhi motivasi belajar dan tingkat kehadiran. Kalau makin sering tidak masuk kuliah, makin sulit memahami materi, makin tidak suka dengan perkuliahannya akhirnya makin sering bolos. Padahal, tingkat kehadiran mempengaruhi nilai.
3.      Problem relasional
Salah memilih jurusan kuliah membuat anak tidak nyaman dan tidak percaya diri. Ia merasa tidak mampu menguasai materi perkuliahan sehingga ketika hasilnya tidak memuaskan, ia pun merasa minder karena merasa dirinya bodoh, dsb hingga dia menjaga jarak dengan teman lain, makin pendiam, menarik diri dari pergaulan, lebih senang mengurung diri di kamar, takut bergaul karena takut kekurangannya diketahui, dsb. Atau, anak bisa jadi agresif karena kompensasi dari inferioritas di pelajaran. Karena dia merasa kurang di pelajaran, maka dia berusaha tampil hebat di lingkungan sosial dengan cara missal, mendominasi, mengintimidasi anak yang dianggap lebih pandai, dsb.
Nah, setelah kita tau betapa besar dampak salah memilih jurusan kuliah, maka tugas kita selanjutnya adalah bagaimana cara memilih jurusan yang benar.

Bagaimana memilih jurusan kuliah yang tepat?

Memilih jurusan kuliah pada dasarnya merupakan sebuah proses yang sudah dimulai sejak masa anak-anak. Kesempatan, stimulasi, pengalaman apa saja yang diberikan pada anak sejak kecil secara optimum dan konsisten, itu akan menjadi bekal, modal dan fondasi minat dan bakatnya. Makin banyak dan luas exposure-nya, makin anak tahu banyak tentang dirinya, tapi makin sedikit exposure nya, makin sedikit juga pengetahuan anak tentang dirinya. Menurut Gunadi et al (2007), ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam melakukan pemilihan jurusan agar jurusan yang dipilih tepat, berikut tips memilih jurusan yang tepat menurut Gunadi (2007):
  • Mencari informasi secara detil mengenai jurusan yang diminati. Sebelum memilih jurusan, hendaknya anak punya informasi yang luas dan detil, mulai dari ilmunya, mata kuliahnya, praktek lapangan, dosen, universitasnya, komunitas sosialnya, kegiatan kampusnya, biaya, alternative profesi kerja, kualitas alumninya, dsb.
  • Menyadari bahwa jurusan yang dipilih hanya merupakan salah satu anak tangga awal dari dari proses pencapaian karir. Anak perlu tahu realitanya, bahwa jurusan yang dipilih tidak menjamin kesuksesan masa depannya. Jangan dikira bahwa dengan kuliah di jurusan tersebut maka hidupnya kelak past sukses seperti yang di iklankan.
  • Jurusan yang dipilih sebaiknya sesuai dengan kemampuan dan minat siswa yang bersangkutan. Jika seorang siswa memilih jurusan sesuai dengan kemampuan dan minatnya, maka dirinya akan mampu bertahan dalam menghadapi kesulitan-kesulitan selama kuliah, namun jika dirinya tidak memiliki kemampuan dan minat dalam jurusan yang dipilih, bisa mempengaruhi  motivasi belajar seperti yang telah dijelaskan di atas.
  • Berpikiran jauh ke depan melihat konsekuensi dari setiap pilihan, apakah mampu menjaga komitmen dan konsekuensi kerja sebagai akibat dari pilihan itu? Di setiap pilihan pasti ada konsekuensi profesi, jangan sampai ingin punya status tapi tidak ingin menjalani konsekuensinya. Jangan sampai ingin jadi dokter tapi tidak siap mendapatkan panggilan mendadak tengah malam dari pasiennya; ingin jadi tentara tapi takut berperang; ingin jadi guru tetapi tidak sabar / tidak senang disuruh menghadapi anak murid. Jadi, kalau sudah punya cita-cita, siapkan mental, fisik dan komitmen untuk mau belajar menghadapi tantangannya.
  • Jurusan yang dipilih sebaiknya sesuai dengan cita-cita anak. Setiap anak pasti memiliki cita-cita. Jika anak bercita-cita menjadi psikolog maka sebaiknya memilih jurusan psikologi bukan jurusan sosiologi atau yang lainnya. Jika ingin menjadi dokter, ya harus mengambil kuliah kedokteran. Pelajari bidang studi yang mempunyai beberapa proses. Misalnya, anak kelak ingin menjadi dokter bedah, maka terlebih dahulu harus menjalani kuliah di kedokteran umum.
  • Menyiapkan beberapa alternatif. Alangkah baiknya jika anak memiliki lebih dari satu alternative untuk menjaga jika dirinya tidak masuk di alternative pertama, maka masih ada kesempatan di alternative berikutnya. Pemilihan alternative studi harus pun diupayakan yang masih sesuai dengan minat dan kemampuan anak, bukan karena pilihan yang paling besar kemungkinan diterima padahal tidak sesuai minat.
Kuliah membutuhkan banyak biaya dan waktu yang tidak sebentar. Maka, selagi masih belum terlanjur, memilih jurusan kuliah harus memang benar-benar tepat untuk anda, jangan sampai nantinya putus ditengah jalan.
Pudji Susilowati, S.Psi (2006) Memilih Jurusan di Perguruan Tinggi : Jakarta

Tipe Kepribadian untuk memilih Jurusan Kuliah

Perlu dilakukan sebuah tes untuk mengukur kecocokan dengan minat, kepribadian, dan kemampuan. Teori yang biasa digunakan adalah milik John Holland karena sangat tepat untuk menghubungkan tipe kepribadian dan pilihan karir. Berdasarkan teori John Holland, manusia dibedakan dalam 6 tipe kepribadian yaitu Realistic, Investigative, Artistic, Enterprising dan Conventional.

Tipe Kepribadian Realistic
Menyukai pekerjaan yang berhubungan langsung dengan sebuah benda, seperti mekanik, pilot, petani, peternak, desainer, operator, bangunan. Mereka menikmati dalam memperbaiki alat, membangun atau membuat benda.
Kemampuan Penunjang : Komputer (software & Hardware), Matematika, Menyukai Praktek daripada Teori
Jurusan yang tepat untuk tipe kepribadian ini adalah
Teknik Mesin, Teknik Sipil, Teknik Elektro, Pertanian, Perikanan, Automotif, Farmasi,

 Tipe Kepribadian Investigative
 Menyukai penelitian dan pengembangan, investigasi dan eksperimen. Mereka selalu mencari sebuah solusi dari masalah yang ada kemudian sangat berminat untuk memecahkannya.
Kemampuan Penunjang : Matematika, analitycal thinking, Software Komputer
Jurusan yang tepat untuk tipe kepribadian ini adalah
Kimia, Fisika, Gizi, Biologi, Desain Periklanan, Perangkat Lunak, Kriminologi

 Tipe Kepribadian Artistic
 Kepribadian yang sangat menyukai untuk berkarya. Ia memiliki rasa seni tinggi baik dari indera penglihatan (visual), pendengaran (audio), dan perasaan. Bidang artistic sangat berhubungan dengan seni dan sastra seperti illustrator, fotografer, composer, penyanyi, pelukis, pemain alat music, penari, desainer grafis, desainer busana, penulis naskah produksi seni (film dan iklan), penulis fiksi,
Kemampuan Penunjang : Komputer software, Bakat Seni, Suka Berkarya, Bisa Menggambar dengan sangat baik (bidang visual art)
Jurusan yang tepat untuk tipe kepribadian ini adalah
Seni Rupa, Seni Tari, Desain Komunikasi Visual, Desain interior, Arsitektur, Seni Tari, Seni Musik, Bahasa

Tipe Kepribadian Social
Berinteraksi dengan orang banyak sekalipun orang asing tampak menjadi hal yang menyenangkan pada kepribadian ini. Ia memiliki kemampuan kecakapan yang sangat baik. Saat berbicara ia mudah dimengerti, ramah, dan menyenangkan. Kepribadian yag sabar, ramah, dan simpati membuat ia cocok menjadi konselor psikologi, pengajar, Penasihat,
Kemampuan Penunjang : Bahasa, Psikologi, Pendidikan, Leadership, Wawasan Luas, Suka Membaca, Suka Bergaul, Betah mendengarkan Curhat dan pandai memberi solusi
Jurusan yang tepat untuk tipe kepribadian ini adalah
Psikologi, Bimbingan Konseling, Komunikasi, Sosiologi, Sekretaris,

Rabu, 21 Januari 2015

Profil Universitas Harvard

Siapa sih, yang tidak pernah mendengar tentang Universitas Harvard? Pastinya sebagaian besar orang sudah mengetahuinya. Hardvard University merupakan universitas swasta di Cambridge, Masschusetts, Amerika Serikat dan salah satu anggota dari Iy League. Universitas Harvard merupakan salah satu dari universitas terbaik, yang menempati posisi terbaik ke-2 di dunia.
Tanggal 18 September 1636 adalah hari di mana didirikannya Universitas Harvard. Universitas ini adalah universitas tertua di Amerika Serikat. Sebelum kita mengenal nama Harvard dulunya, universitas ini bernama “New College”, kemudian diganti menjadi “Harvard College”, dan menjadi Harvard University kembali pada tanggal 13 Maret 1639. Nama Harvard University ini diambil dari penyumbang donasi terbesarnya, Jhon Hardvard, di mana beliau adalah mantan mahasiswa Universitas Cambridge.
Universitas Harvard mengkhususkan diri pada keunggulan penelitian, pengajaran dan pembelajaran serta mengembangkan seorang pemimpin yang disiplin ilmu dan dapat menciptakan perbedaan yang signifikan secara global. Fakultas Harvard sering menjadi tempat dan terlibatnya sebuah penelitian yang mendorong keterbatasan ilmu manusia. Universitas ini sangat cocok sekali untuk kamu yang sangat tertarik dan antusisas untuk meneliti masalah kekinian di abad ke-21 ini. Maka dari itu, Universitas Harverd tidak tanggung-tanggung untuk menawarkan program bantuan keuangan (beasiswa) yang besar, dengan nilai yang besar lebih dari $160 juta diberikan kepada 60% bagi mahasiswa Harvard University.
Universitas Harvard dipimpin oleh Lawrence H. Summers. Harvard memiliki lebih dari 2300 Staff Akademik, 6.650 Sarjana, dan 13 ribu Magister. Motto dari universitas ini adalah ‘veritas’ atau kebenaran. Harvard selalu mengedepankan realitas dalam melakukan penelitian, daripada memberikan hipotesa sebelum melakukan penelitian. Pendapatan salah satu universitas terbesar di dunia ini mencapai (US $ 22,6 miliar pada tahun 2004 silam). Hal ini menyebabkan pada tahun 2005 US News menempatkan Universitas Hardvard ini di peringkat pertama bersamaan dengan Universitas Princeton. Selain itu, Universitas Harvard juga mendapat peringkat pertama pada tahun di Times Higher Education Supplement World University Rangkings.
Universitas Harvard sampai saat ini mempunyai 9 fakultas inti, yang terdiri dari: Harvard Faculty of Arts and Science dan sub fakultasnya, Harvard Division of Engineering and Applied Science, yang keduanya meliputi: Harvard College yang merupakan bagian pascasarjana di universitas ini yang didirikan pada tahun 1636, Hardvard Graduate School Arts and Sciences yang didirikan pada tahun 1872, Hardvard of Countinuing Education, yang termasuk dalam Harvard Extension school dan Harvard Summer School. Selain fakultas utama tersebut juga terdapat fakuktas tambahan, di antaranya Fakultas kedokteran yang biasa disebut ‘Hardvard Medical School’, yang berdiri pada tahun 1782 serta Harvard School of Dental Medicine yang berdiri pada tahun 1867. Selain itu, terdapat juga Harvard Divinity School yang dibangun pada tahun 1816, Harvard Law school yang didirikan pada tahun 1817, Harvard Busuness School yang didirikan pada tahun 1908, Harvard Graduate School of Design yang didirikan pada tahun 1914, Harvard Graduate School of Education yang didirikan pada tahun 1920, Harvard School of Public Health yang didirikan pada tahun 1922, dan Kennedy School of Government yang didirikan pada tahun 1936.
Sebagai universitas yang bergengsi, pastinya diperlukan fasilitas yang memadai, salah satunya adalah perpustakaan. Harvard ini sendiri memiliki sebuah perpustakaan yang sangat besar yang di dalamnya terdiri dari 174.000 judul serial yang diperkirakan di dalamnya terdapat 400 juta buah naskah, 10 juta foto, 56 juta halaman web yang terarsipkan di dalam penyimpanan sebesar 5,4 terabyte yang terbentuk naskah digital. Untuk mengoprasikan perpustakaan ini setidaknya diperlukan hampir 1000 anggota staff perpustakaan yang menaungi lebih dari 70 unit perpustakaan yang terpisah.
Dengan fasilitas yang semegah ini, tentu saja biaya pendidikan di universitas ini tidaklah murah. Paling tidak, mahasiswa Harvard harus membayar rata-rata $11500 untuk biaya kuliah pertahun. Tetapi, buat kamu yang mau menjalankan studi di universitas ini dengan biaya murah, jangan berkecil hati dulu, karena Harvard menyediakan banyak sekali beasiswa untuk mahasiwanya. Lebih dari 65% dari Harvard University menerima bantuan beasiswa. Hal ini dikarenakan pendapatan yang diperoleh universitas ini sangat besar dan banyak, jadi universitas ini mampu membiayai banyak sekali mahasiswa yang menerima beasiswa. Sampai saat ini, pendapatan yang diperoleh Harvard mencapai lebih dari $46 ribu, dan dari tahun ke tahun semakin meningkat.
Selain dari pendapatan universitas, Harvard juga menerima banyak sekali bantuan dari berbagai macam lembaga. Sejak tahun 2007, investasi bantuan di Harvard naik mencapai 70%. Semenjak tahun akademik 2012-2013 mahasiswa dari keluarga yang pendapatannya di bawah $65 ribu, dan memiliki aset yang wajar dengan pendapatan seperti itu, mahasiswa yang berkuliah di Harvard tidak dikenai biaya apa-apa tetapi sebagai gantinya mahasiswa tersebut harus menghadiri Harvard College secara rutin. Dan keluarga yang memiliki pendapatan $65 ribu sampai dengan $150 ribu akan memberikan dispensasi 0-10% dari pendapatan, tergantung dari keadaan individual. Harvard College juga meluncurkan program ‘Clear price calculator’ yaitu pemohon dari keluarga dapat menginput data keuangan keluarga mereka dan memperkirakan harga bersih pendapatan keluarga mereka agar dapat menerima keringanan biaya dalam membayar biaya perkuliahan tiap tahunnya di Harvard. Kamu juga bisa mencobanya untuk mengetahui berapa pendapatan bersih keluargamu agar bisa mendapatkan dispensasi keringanan biaya untuk kuliah di Harvard University. Total biaya pada tahun 2013-2014 tanpa bantuan keuangan mencapai $38.891 untuk biaya kuliah dan $59.950 untuk biaya kuliah, kamar, dan biaya gabungan. Bantuan keungan juga tersedia bagi mereka yang berpendapatan rendah. Hal ini akan menjadi kesempatan untuk kamu yang sangat ingin menjadi salah satu mahasiswa di Harvard University dan dapat menerima beasiswa penuh dengan mengkruskan penghasilan keluargamu ke dalam mata uang Amerika Serikat ( Dollar Amerika).
Demikian sekilas profil mengenai Universitas Harvard, semoga ulasan ini memiliki manfaat dan dapat membantu kamu untuk memilih tempat menuntut ilmu yang lebih baik demi mewujudkan cita-citamu. Salam sukses!

 

30 Fakta Menarik Tentang Harvard University

Siapa tak mengenal Universitas Harvard? Wah, rasanya universitas bergengsi di Amerika Serikat ini menjadi impian sebagian besar orang untuk bisa belajar di dalamnya. Yap, Universitas Harvard merupakan salah satu universitas terbaik di dunia, lho!
Universitas yang terletak di Cambridge, Massachusetts, Amerika Serikat ini berdiri sejak tahun 1636. Selain karena kekutan akademisnya, universitas ini adalah universitas yang tertua di Amerika Serikat. Tak heran bila proses seleksi untuk bisa menjadi mahasiswa di Universitas Harvard sangat ketat sekali.
Tapi, tahukah kalian bahwa Universitas Harvard menyimpan banyak sekali kisah dan cerita menarik di dalamnya? Nah, pada ulasan kali ini, GI akan memaparkannya kepada kalian secara rinci. Mau tau? Yuk, kita simak bersama-sama!
1. Penamaan Universitas Harvard digunakan untuk menghormati penyumbang terbesar pada universitas ini, yaitu John Harvard, yang ternyata adalah alumni dari Universitas Cambridge, Inggris.
2. Sejak pertama kali berdiri, Universitas Harvard tidak diikuti dengan kata ‘university’, melainkan ‘college’. Baru pada tahun 1780, namanya berubah menjadi Harvard University.
3. Universitas Harvard memilki 9 fakultas ternama, antara lain Harvard Faculty of Arts and Sciences, Harvard Medical School, Harvard Divinity School, Harvard Law School, Harvard Bussiness School, Harvard Graduate School of Design, Harvard Graduate School of Education, Harvard School of Public Health dan Kennedy School of Government.
4. Kesembilan fakultas yang dimiliki Universitas Harvard didirikan pada abad ke – 19. Legendaris!
5. Universitas Harvard memilki kantin yang sangat megah. Luas kantin sangat besar, dan dilengkapi dengan desain modern klasik.
6. Banyak orang Amerika yang penasaran untuk mengunjungi megahnya kantin Universitas Harvard. Megahnya sebuah kantin universitas serta desainnya yang unik dan classy membuat tempat ini begitu terkenal dan fenomenal.
7. Universitas Harvard memiliki museum seni yang dikhususkan untuk menyimpan benda – benda kesenian kuno atau bersejarah. Harvard Art Museum terletak di Boston.
8. Universitas Harvard juga menjadi salah satu lokasi yang sering dikunjungi para wisatawan dari luas Amerika.
9. Di Universitas Harvard terdapat patung sang penyumbang terbesar sekaligus kunci perkembangan Universitas Harvard, yaitu John Harvard.
10. Patung John Harvard seringkali dijadikan lokasi berfoto bagi para wisatawan. Memang bersejarah.
11. Dulu, John Harvard menyumbang sekitar 400 buku serta sebagian besar kekayaannya untuk universitas ini. Hingga akhirnya, untuk menghormati John Harvard, universitas ini diberi nama Universitas Harvard.
12. Meski patung Harvard terpampang gagah di sudut Universitas Harvard, namun sesungguhnya tidak ada yang tahu persis bagaimana wajah Harvard yang sesungguhnya. Ketika melakukan studi dokumen, seluruh koleksi foto John Harvard ternyata telah hangus terbakar ketika terjadi insiden terbakarnya perpustakaan kampus Harvard ini.
13. Untuk mengukuhkan sejarah dengan membuat patung John Harvard, akhirnya sang desainer patung, Daniel Chester French, menggaet mahasiswa yang dianggap paling tampan di Harvard sebagai modelnya.
14. Pada patung John Harvard, tertulis nama Sherman Hoar, yang dipastikan adalah nama mahasiswa yang menjadi model dalam membuat patung John Harvard. Sherman Hoar adalah mahasiswa Universitas Harvard angkatan 1882.
15. Patung John Harvard yang dibuat tinggi dan besar, menjadikan siapapun yang berfoto disana hanya dapat menyentuh sepatu patung. Namun, adanya fenomena ini ternyata menjadi mitos tersendiri bagi Universitas Harvard. Kepercayaannya, siapa yang bisa memegang sepatu tersebut akan mendapatkan keberuntungan atau anaknya bisa bersekolah di Universitas Harvard. Tertarik mencoba?
16. Namanya juga universitas tua. Bangunan tua, gedung tua dan meninggalkan banyak legenda. Diceritakan, ada sebuah gerbang di area Universitas Harvard yang hanya boleh dilewati dua kali saja oleh mahasiswa yang sedang berkuliah disana. Waktu dua kali tersebut antara lain saat pertama kali kuliah di Universitas Harvard dan saat lulus dari sana. Gerbang yang dimaksud tersebut antara lain gerbang tengah di Universitas Harvard. Jika melewatinya lebih dari dua kali, maka kepercayaannya akan drop out. Percaya tidak percaya, semuanya tergantung anda.
17. Universitas Harvard memiliki 26 gerbang besar dan sedang.
18. Perpustakaan Universitas Harvard adalah perpustakaan terbesar nomor dua di dunia setelah perpustakaan Kongres Amerika Serikat.
19. Perpustakaan Universitas Harvard memilki Sembilan lantai dengan empat diantaranya adalah lantai basement. Hingga kini, koleksi buku cetaknya mencapai 15 juta judul, buku digital mencapai 18 juta judul dan jumlah foto ada 8 juta buah. Super lengkap!
20. Saking luasnya, cukup banyak mahasiswa universitas Harvard yang tidak menghafal lorong dan jalan di dalam ruang perpustakaan Universitas Harvard.
21. Universitas Harvard menyimpan buku dengan sampul yang terbuat dari kulit manusia! Menyeramkan atau menakjubkan?
22. Buku bersampul kulit manusiaa itu berjudul Des destinees de l’ame, yang banyak membahas tentang kejiwaan. Buku ini merupakan terbitan tahun 1880-an.
23. Adanya deteksi kulit manusia pada sampul salah satu buku tersebut, telah dibenarkan oleh ilmuwan kesehatan Harvard, yang menemukan peptide dan protein yang terdapat pada kulit manusia di sampul buku tersebut. Wow!
24. Dipastikan adanya kulit manusia yang dibuat sampul buku tersebut, adalah salah satu langkah untuk mengenang kematian seseroang pada jaman dahulu.
25. Selain terdapat buku yang memiliki sampul yang terbuat dari kulit manusia, ada juga dua buku lain yang sampulnya berbahan dasar kulit domba, lho! Semua ini tentu hanya bisa didapatkan di perpustakaan Universitas Harvard.
26. Dilansir dari dailymail.co.uk pada Minggu, 11 Mei 2014, salah satu klub studi kebudayaan Universitas Harvard merencakan untuk melakukan ritual pemujaan setan sebagai bagian studi sejarah dan budaya. Rencana acara yang akan dilakukan di Harvard Memorial Hall ini menimbulkan banyak kontroversi karena kurang baik jika dipandang dalam kultur kepercayaan.
27. Tidak hanya mengedepankan unsure sarana dan prasaranaa yang luar biasa megah, Universitas Harvard juga memiliki kurikulum dan proses belajar yang sangat baik dan efektif, yang menjadi salah satu pemicu mengapa universitas ini begitu bergengsi dan membanggakan.
28. Jurnal – jurnal yang diterbitkan Universitas Harvard, banyak yang dijadikan acuan oleh berbagai orang di belahan dunia untuk mencapai hasil yang luar biasa di bidangnya.
29. Cukup banyak warga Indonesia yang menuntut pendidikan di Universitas Harvard. Salah satunya Agus Yudhoyono, putra presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Masih banyak lagi orang – orang sukses yang merupakan alumni Universitas Harvard. Andakah salah satunya?
30. Bagi anda pecinta bola, tentu mengenal sosok Sir Alex Ferguson, mantan pelatih tim Manchester United. Tahukah anda, bahwa ternyata meski usianya sudah senja, Sir Alex Ferguson kini justru menjadi dosen di Harvard University dengan fokus pada manajemen pengelolaan sebuah tim, yang dalam hal ini ialah tim Manchester United.

Amerika: Pengalaman Studi di ‘UC Berkeley & Harvard University’? Berikut Cerita dari Risa Santoso

Amerika Serikat, negara yang sering disebut dengan ‘Negeri Paman Sam’ dan memang negara ini hampir menjadi pemegang kendali dunia dalam bidang apapun. Ekonomi, politik, militer, teknologi, dan gaya hidup masyarakat di penjuru dunia hampir dipengaruhi oleh Amerika. USA adalah sebutan yang paling keren dan gaul di antara yang lain.
Oke, kali ini tim GI akan menyajikan hasiL interview (sumber internet) dengan salah satu mahasiswi asal Indonesia yang kuliah di USA, siapakah dia? Kalau kamu penasaran, mari kita simak bersama liputannya berikut ini!
Halo, salam kenal, ya! Agar bisa lebih mengenal, bisakah diceritakan mengenai profil diri kamu? Selain itu, apa alasan yang membuat kamu memilih Amerika sebagai tujuan studi?
Nama saya Risa Santoso. Perjalanan pendidikan saya sampai SMA saya jalani di Surabaya, kemudian saat menempuh studi S1 di UC Berkeley dengan jurusan Ekonomi dan minor Education Mei 2014 ini, dan baru masuk di S2 di Harvard University, di jurusan Education.
Alasan ke Amerika, dari dulu saya memang berkeinginan untuk menimba ilmu di luar negeri. Amerika menjadi pilihan saya karena banyaknya inovasi yang dimulai dari negeri ini. Dengan belajar di Amerika, saya berharap mendapatkan inspirasi dan pengalaman positif yang dapat saya terapkan di Indonesia.
Bisakah Risa menceritakan profil singkat dari UC Berkeley dan Harvard ? Baik dari kelebihan dan keunikannya masing-masing?
Dari lokasinya, UCB terletak di pantai barat yang beriklim sejuk, sedang Harvard terletak di pantai timur dengan iklim yang lebih ekstrim dan dingin.
Untuk sistem pangajaran, saya menempuh S1 di UCB yang merupakan universitas milik pemerintah, UCB adalah universitas publik atau milik pemerintah, sedang Harvard adalah universitas privat atau swasta yang biaya perkuliahan lebih mahal, jadi lebih eksklusif.
Harvard sendiri adalah universitas tertua di Amerika Serikat. Didirikan pada tahun 1636. Baik UCB maupun Harvard memiliki suasana yang kondusif untuk mendukung kegiatan belajar-mengajar.
Bagaimana dengan sistem perkuliahan di dua kampus tersebut?
Sistem perkuliahan di Amerika ada 2: sistem quarter dan semester. Untuk UC Berkeley dan Harvard, keduanya mengikuti sistem semester. Tiap tahun ada kelas Spring, Fall dan Summer. Spring dan Fall biasanya 4 bulan (september-desember/febuari-mei), Summer sekitar 2 bulan, tergantung kelas-kelasnya.
Untuk Fall dan Spring, biaya perkuliahannya sama (tidak tergantung berapa SKS), tetapi biaya kelas summer biasanya tergantung SKS (sekitar $400/SKS di UC Berkeley). Menariknya, di Harvard ada kelas-kelas J-term, kelas 3 minggu yang jadwalnya lebih padat dibandingkan dengan semester lainnya (biasa dianggap sebagai kelas modul - 1/2 kelas), yang semuanya bebas biaya.
Lalu, bagaimana untuk fasilitas di dua kampus tersebut, mungkin perpustakaan, pelayanan adminitrasi, fasilitas lab, olahraga, atau hal lainnya?
Kedua universitas memiliki fasilitas yang sangat hebat. Sebagai universitas publik peringkat 1 di dunia, UC Berkeley memiliki lebih dari 30 perpustakaan (4 perpustakaan besar, 24 perpustakaan spesialis, dan 9 perpustakaan gabungan). Saya sendiri baru sempat pergi ke 7 dari bermacam-macam perpustakaan itu.
Untuk Harvard University, karena sekolah ini sudah berdiri lebih dari 375 tahun, tidak heran bila universitas ini adalah institusi privat yang memiliki koleksi perpustakaan paling besar di dunia. Ada total 73 perpustakaan milik Harvard University yang tersebar di kota Cambridge.
Fasilitas Olahraga UC Berkeley cukup lengkap. Dengan $10 per semester, murid-murid dapat mengikuti kelas-kelas yang ditawarkan (seperti kick-boxing, yoga, zumba, dll), dan mendapat akses tak terbatas untuk fasilitas mereka. Untuk Harvard University, karena kampusnya tersebar di kota Cambridge, ada beberapa fasilitas olahraga. Namun, harganya berbeda-beda menurut program yang dimasuki oleh para siswa. Sama dengan UC Berkeley, berbagai kelas olahraga juga ditawarkan untuk meningkatkan kesehatan para murid.
Kedua fasilitas lab UC Berkeley dan Harvard University sangat lengkap. Ada lab untuk robotik bagi yang mempunyai mata kuliah teknik, juga berbagai lab untuk peneliti. Sayangnya, mata kuliah yang saya ambil tidak memerlukan jam lab, karena itu susah untuk benar-benar menceritakan kehebatan fasilitas lab di kedua unviersitas ini.
Bagaimana skema untuk membayar biaya SPP?
Mereka memberikan statement keuangan setiap semester, uang kuliah dan asuransi dibayar per semester, sedang tempat tinggal dan yang lain ditagihkan per bulan. Seperti dijelaskan di no. 3, untuk uang per semester fix, tetapi kelas summer dibayar per-unit.
Bagaimana karakteristik dari teman-teman asli Amerika, dan apa saja kebiasaan yang mereka lakukan disela-sela waktu belajar, baik itu di dalam dan di luar kelas?
Teman-teman asal Amerika biasanya cukup bersahabat dan mau membantu mahasiswa dari luar negeri bila mengalami kesulitan. Mereka juga sangat rajin dan niat bersekolah.
Teman-teman di UC Berkeley dan Harvard tidak hanya berasal dari Amerika. Ada anak dari segala penjuru dunia yang menuntut ilmu di Amerika, mereka berlatar belakang budaya yang berbeda-beda. Hal ini juga sangat berguna bagi para mahasiswa untuk saling mengenalkan negara mereka masing-masing kepada teman-temannya. Di sela-sela waktu belajar banyak yang dapat dilakukan. Bisa ikut aktifitas organisasi pelajar, bekerja paruh waktu, atau jalan-jalan. Untuk waktu-waktu khusus, biasanya ada acara seperti Halloween Party, atau ikut merayakan hari besar Amerika. Kadang ada acara-acara juga seperti piknik, memetik apel, dan makan pie bersama. Banyak acara-acara seperti ini yang dilakukan oleh organisasi pelajar, jadi ikut berpartisipasi dalam satu organisasi sangat berguna untuk menambah teman.
Pada masa awal kuliah, apakah kamu sering menemui kesulitan dengan kegiatan perkuliahannya? Jika iya, apakah itu dan bagaimana cara kamu mengatasinya?
Masalah untuk mahasiswa baru, apalagi yang berasal dari mancanegara biasanya akan selalu ada, misalnya pemilihan mata pelajaran dan kegiatan ekskul apa yang perlu diambil. Dan kalau rajin bertanya dengan teman-teman dan berkonsultasi dengan pembimbing, maka semuanya akan dapat diatasi.
Apakah Risa menggunakan beasiswa atau biaya sendiri? Mungkin bisa diceritakan tentang pembiayaan untuk kuliahnya? Jika beasiswa, bagaimana cara apply menurut pengalaman kamu sendiri?
S1 saya dibiayai orang tua sambil bekerja paruh waktu, sedang S2 saya dibiayai oleh beasiswa LPDP.
Apply LPDP sangat mudah, kita bisa langsung mengakses LPDP lewat internet dan melihat persyaratan apa yang harus dipenuhi. Setelah melengkapi semua persyaratan, kita langsung dapat mengisi formulir pendaftaran online. Bila diterima, dalam waktu dekat kita akan dihubungi oleh pihak LPDP untuk langkah selanjutnya.
Bagaimana biaya hidup untuk mencukupi kebutuhan selama di sana? Baik dalam hal makan, transport, dan tempat tinggal? Adakah cara unik agar kita bisa lebih berhemat?
Saat pertama datang di Amerika, saya masih awam bagaimana menjalani hidup yang efisien, tetapi setelah beberapa lama di sini, banyak sekali yang bisa dilakukan. Misalnya, untuk membeli kebutuhan perabotan rumah dan perlengkapannya, kita bisa membeli dari teman-teman yang kebetulan akan lulus sehingga mereka tidak memerlukan barang-barangnya lagi, misalnya furniture, pemanas air, penyedot debu, atau barang lainnya, kita bisa membeli dari mereka dengan harga yang sangat murah, atau kadang mereka malah mau memberikan dengan cuma-cuma. Untuk itu, kita bisa masuk ke laman Facebook yang memang diperuntukkan untuk menjual dan membeli barang-barang dari mahasiswa yang telah lulus tersebut.
Menurut Risa, di mana sajakah daerah atau tempat yang aman dan nyaman untuk dijadikan tempat tinggal?
Sangat relatif, tentu saja dekat dengan sekolah menjadikan resiko kita di jalan lebih kecil bila ada kuliah malam. Saya lebih menyukai tinggal dengan teman-teman dengan menyewa apartmen yang dekat dengan sekolah, daripada di asrama yang biasanya sangat kurang privasi sehingga sulit untuk belajar.
Adakah tips spesial dari Risa, bagaimana agar kita bisa sukses dan dapat bersaing dengan mahasiswa lainnya sampai kita lulus?
Jangan mudah putus asa, percaya diri bahwa murid dari Indonesia tidak kalah dengan murid mancanegara. Rajin-rajinlah berkonsultasi, baik dengan teman maupun dengan dosen. Dan yang paling penting adalah kemampuan dan penguasaan bahasa Inggris harus mencukupi.
Oke, sobat GI..Demikian tadi uraian cerita pengalaman dari sahabat kita yang tidak hanya cantik, tapi juga pintar, yang telah berhasil merasakan atsmosfer pendidikan kuliahnya di USA. Bagaimana dengan kamu? Apakah kamu juga ingin mengikuti jejak Risa yang mampu menempuh studi S1 dan S2nya di Amerika, dengan kedua kampusnya yang ‘keren abis’ itu? Ayo, jaga terus semangatmu untuk menuntut ilmu! Bermimpilah setinggi-tingginya, dan kejar impianmu itu sampai dapat! Dan jangan lupa, selalu update informasi di berkuliah.com, ya! Salam sukses dan sampai jumpa!

Bagaimana Caranya agar Diterima di Harvard University?

July 15, 2012 · by Donny Eryastha · in America, By Application Process, By Region, General Application
Sejak saya diterima di Harvard University, pertanyaan yang paling sering saya terima adalah: “Bagaimana caranya agar bisa diterima di Harvard?”. Salah satu kesulitan saya menjawab pertanyaan ini adalah tentunya tidak ada cara yang bisa otomatis menjamin pelamar diterima di Harvard. Selain itu, karena banyaknya program studi dan tingkatan pendidikan di Harvard University, sulit memberikan jawaban spesifik yang cocok untuk semua program. Karena itu, tulisan ini saya buat untuk dapat memberikan prinsip-prinsip umum yang diharapkan dapat membantu menjawab pertanyaan “Bagaimana caranya agar diterima di Harvard?”. Karena saya kuliah di program Master of Public Administration in International Development, tulisan ini mungkin lebih merefleksikan pengalaman melamar ke program sejenis.
Persiapkan aplikasi secara keseluruhan
Saya sering sekali mendapat pertanyaan: “Nilai GRE-nya berapa, kok bisa diterima di Harvard?”. Atau komentar seperti: “Nilai GRE saya masih kurang, jadi saya belum berani melamar”. Yang selalu ditekankan oleh universitas seperti Harvard adalah mereka mempertimbangkan seluruh aspek aplikasi dalam memutuskan menerima seorang pelamar. Semua hal, dari IPK (atau nilai rapor), reputasi sekolah asal, nilai GRE, nilai TOEFL, surat rekomendasi, esai aplikasi, profil pelamar, dipertimbangkan. Kita tidak tahu yang mana yang bobotnya lebih besar. Ini berbeda dengan sistem penerimaan mahasiswa di universitas (negeri) di Indonesia di mana satu-satunya penentu diterima atau tidaknya pelamar adalah nilai ujian tertulis.
Karena itu, pelamar ke universitas seperti Harvard perlu mempersiapkan semua aspek dalam aplikasinya sebaik mungkin, jangan hanya fokus untuk mendapatkan nilai tes (GRE, GMAT, TOEFL) yang tinggi, dan jangan takut melamar kalau merasa nilai tes masih kurang. Beberapa sekolah menampilkan data bahwa nilai tes rata-rata pelamar ke sekolah tersebut sangat tinggi. Hal ini wajar, karena universitas-universitas terbaik di dunia akan menarik pelamar yang terbaik pula. Karena sebagian besar pelamar nilai tesnya sudah baik, menurut saya, yang akan menentukan diterima atau tidaknya pelamar adalah komponen aplikasi lain yang dapat membedakan seorang pelamar dari mayoritas pelamar yang lain.
Lupakan mitos-mitos yang tidak mendukung persiapan melamar
Komentar lain yang sering saya terima adalah: “Anak siapa sih, kok bisa diterima di Harvard?”. Atau, “Kemarin rekomendasinya dari presiden, ya?”, atau, “Sudah kenal sama professor di sana, ya?”. Saya tidak mengerti kenapa bisa ada mitos bahwa hanya bisa diterima di Harvard jika ada faktor-faktor X seperti anak orang penting atau rekomendasi diberikan presiden. Universitas seperti Harvard tidak menyebutkan ini sebagai salah satu hal yang mereka pertimbangkan, dan pelamar tidak perlu mengarang teori sendiri tentang bagaimana universitas memilih pelamar. Memusingkan hal ini hanya akan menjauhkan fokus dari hal-hal yang lebih bisa dipersiapkan (seperti menulis esai yang baik, atau belajar untuk tes) dan bisa membuat pelamar urung melamar jika merasa mereka bukan bagian dari segelintir orang yang dekat dengan orang-orang penting. Yang lebih penting lagi, jika pelamar ingin sukses berkuliah di universitas yang baik, sejak melamar perlu memiliki pola pikir bahwa universitas menilai pelamar berdasarkan kualitas pelamar, bukan hal-hal lain yang jauh dari kontrol pelamar, seperti ke dalam keluarga mana dia dilahirkan.
Lakukan riset mendalam tentang program yang ingin dilamar
Dalam semua urusan lamar-melamar, yang menentukan diterima atau tidaknya lamaran adalah cocoknya pelamar dengan yang dicari/dibutuhkan. Untuk tahu pelamar seperti apa yang dicari suatu program, perlu riset. Sumber informasi yang bisa diberdayakan antara lain website universitas, forum online, dan mahasiswa/alumni program yang bersangkutan. Yang perlu diketahui antara lain adalah syarat minimum program (misalnya mata kuliah yang harus sudah diambil), tipe pelamar yang biasanya diterima, kapasitas program studi dan komposisi mahasiswa yang diterima. Kalau suatu program hanya menerima 5 orang mahasiswa internasional setiap tahun, tentu pelamar harus sadar bahwa kemungkinan diterima kecil. Kalau suatu program S2 mensyaratkan sudah harus mengambil tiga mata kuliah kalkulus sewaktu S1, tentu pelamar harus memenuhi syarat ini. Dengan melakukan riset, pelamar bisa mencocokkan profilnya dengan program studi tertentu dan memperkirakan berapa besar kemungkinannya diterima di sana. Riset juga perlu untuk mengetahui pilihan program studi yang sama kelasnya. Jangan sampai, misalnya, tidak tahu universitas apa lagi yang sekelas Harvard di Amerika Serikat, sehingga melewatkan melamar ke universitas-universitas lain yang sama baiknya.
Melamarlah secara strategis ke beberapa sekolah
Seperti halnya melamar pekerjaan atau melamar universitas di Indonesia, pelamar tentu sebaiknya tidak hanya melamar ke satu program studi, untuk memperbesar kemungkinannya diterima. Siswa SMA di Amerika Serikat rata-rata melamar ke lebih dari 6 program S1. Seperti halnya saat SNMPTN, pilihan program studi yang kita lamar harus strategis, untuk memperbesar kesempatan diterima: ada program studi impian, program studi yang kemungkinan menerima, dan program studi yang hampir pasti akan menerima pelamar. Jangan asal melamar, misalnya hanya memasukkan dua aplikasi: satu ke Harvard, satu ke Brandeis University. Masalahnya bukan di Brandeis University, tapi pilihan ini mencerminkan pelamar yang tidak jelas keinginannya: apakah dia menargetkan diterima di universitas sekelas Harvard atau Brandeis? Kalau Harvard, kenapa tidak melamar juga ke universitas lain yang sama bagusnya, misalnya Yale, Princeton, atau Stanford? Apakah yakin kalau hanya memasukkan lamaran ke Harvard pasti diterima? Kalau Brandeis, kenapa tidak sekalian saja melamar ke universitas sejenis, tanpa memasukkan Harvard?
Fokuslah untuk mempersiapkan aplikasi yang baik, terlepas dari biaya sekolah
Universitas-universitas terbaik di dunia memutuskan menerima pelamar terlepas dari kemampuan pelamar tersebut membiayai kuliahnya sendiri. Keputusan apakah seorang pelamar diterima atau tidak di suatu program studi terpisah dari keputusan apakah pelamar tersebut mendapatkan beasiswa. Sebagian universitas-universitas ini juga memberikan banyak beasiswa, terutama untuk pelamar dari negara berkembang. Karena itu, pelamar sebaiknya tidak perlu menunggu kepastian memperoleh beasiswa dari institusi lain sebelum melamar ke suatu program studi. Mendapatkan beasiswa itu penting, tapi jangan sampai menunda melamar ke universitas hanya karena belum mendapatkan beasiswa. Sesudah diterima di universitas, akan semakin banyak beasiswa yang bisa dilamar, atau bahkan universitas akan mengalokasikan beasiswa ke pelamar tanpa perlu memasukkan lamaran. Selain itu juga akan banyak pekerjaan sampingan penambah penghasilan yang bisa dikerjakan dan sumber-sumber lain yang akan tersedia.

Intinya adalah, Anda tidak mungkin diterima di universitas yang baik kalau tidak melamar ke universitas tersebut, karena takut, salah informasi, atau alasan lainnya. Selain itu, untuk memperbesar kemungkinan diterima, Anda harus menggunakan strategi melamar yang baik. Semoga bermanfaat.
===========================================
Donny Eryastha is a graduate of the Master of Public Administration in International Development program at the Kennedy School of Government, Harvard University. He currently works as the Advisor to the Minister at the Indonesia Investment Coordinating Board. Previously he has worked in both ends of the financial industry: as an investment banker and as a microfinance analyst. He has also worked pro-bono proliferating parliamentary debating among Indonesian youth under a local NGO and the Ministry of National Education. He received his undergraduate degree in finance from the University of Indonesia, where he was awarded the National Best Student award by the Ministry of National Education in 2005.

Selasa, 20 Januari 2015

PROFIL UNIVERSITAS PRESIDEN

Didirikan 2001
Jenis Perguruan Tinggi Swasta
Ketua Prof. Dr. Juwono Sudarsono
Rektor Prof. Dr. Ermaya Suradinata,SH,MH,MS
Lokasi Bekasi, Indonesia
Warna Biru
Julukan PU
Situs web www.president.ac.id

Universitas Presiden (bahasa Inggris: President University), adalah universitas berstandar internasional yang bertempat di Jababeka Education Park di Kawasan Industri Jababeka, Indonesia. Universitas ini dikepalai oleh Prof. Dr. Ermaya Suradinata,SH,MH,MS.
Sebagian besar program studi bertempat di Kampus Utama Universitas Presiden di Jababeka Education Park Kota Jababeka Bekasi, sedangkan program studi Disain Komunikasi Visual bertempat di kampus II Universitas Presiden di Menara Batavia Jakarta.
Universitas Presiden menyediakan kompleks asrama yang tidak terlalu jauh dengan kampus. Kompleks asrama Academia terdiri dari Student Boarding House dan Student Pavillion. Unit Student Boarding House berjumlah 189 bangunan yang masing-masing bangunan dihuni oleh 4 orang mahasiswa. Sedangkan unit Student Pavillion terdiri dari 64 bangunan yang masing-masing dihuni 22 orang mahasiswa. Setiap unit Student Pavillion terdiri dari 2 lantai, 5 kamar di lantai dasar, 6 kamar di lantai atas, dengan fasilitas AC, kamar tidur dan lemari di setiap kamar.
Universitas Presiden dilengkapi dengan:
Kurikulum Internasional - Universitas Presiden menerapkan kurikulum standar internasional.
Lingkungan Berbahasa Inggris - Semua mata kuliah disajikan dengan pengantar bahasa Inggris. Mahasiswa akan dibiasakan berbicara, menulis, dan berpikir dalam bahasa Inggris yang menjadi bahasa internasional dewasa ini.
Ekstrakurikuler Mahasiswa - Universitas Presiden menyediakan fasilitas yang menunjang aktivitas mahasiswa sepeti President Executive Club, Jababeka Golf and Country Club, kolam renang, lapangan tenis, lapangan sepak bola, lapangan bola basket.
Komunitas Multinasional - Mahasiswa Universitas Presiden berasal dari seluruh pelosok Indonesia dan mancanegara seperti Cina, Vietnam dan Laos.
Pengalaman Kerja - Universitas Presiden menyediakan program magang selama 2 semester bagi semua mahasiswa sebagai upaya mempersiapkan mahasiswa ke jenjang karier.

Sejarah
Universitas Presiden dikonsep oleh Bapak Setyono Djuandi Darmono selaku Presiden Direktur PT Jababeka Tbk. dan Prof. Donald W. Watts selaku Presiden Universitas Bond (Queensland) dan Wakil Penasehat Universitas Curtin di Australia Barat.
Cikal bakal President University didirikan pada tahun 2001 dengan nama Sekolah Tinggi Teknik Cikarang dan diresmikan menjadi President University oleh Menteri Pendidikan pada 16 April 2004.

Kerjasama
Universitas Presiden telah mengadakan program kerjasama dengan institusi-institusi berikut:]
Kerjasama dengan International Pacific College (IPC) New Zealand untuk program pertukaran mahasiswa dan dosen.
Kerjasama dengan Deakin University Australia untuk program Double Degree.
Kerjasama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk program twinning bagi mahasisma Teknik Informatika.
Kerjasama dengan Universitas Waseda Jepang untuk program beasiswa bagi mahasiswa teknik Informatika yang ingin melanjutkan ke jenjang pendidikan S2.
Kerjasama dengan William Angliss Institute Australia untuk mahasiswa Manajemen Turis dan Perhotelan.
Kerjasama dengan Microsoft Indonesia, IndosatM2, dan Intel Corporation untuk membangun pusat penyuluhan Usaha Kecil Menengah (UKM)
Kerjasama dengan Cologne Business School (CBS) Jerman untuk program Double Degree.

Fakultas
Universitas Presiden membuka 22 macam program studi yang terdiri dari 6 fakultas, yaitu fakultas Ekonomi (Economics), Teknik (Engineering), Komputasi (Computing), Ilmu Politik dan Bisnis (Business and International Relations), Komunikasi (Communication), dan Hukum (Law:
Fakultas Ekonomi
Manajemen Pemasaran atau Marketing
Manajemen Perbankan dan Keuangan atau Banking and Finance
Manajemen Hotel dan Pariwisata atau Hotel and Tourism
Manajemen Sumber Daya Manusia atau Human resources
Manajemen Bisnis Internasional atau International Business
Akunting Manajemen atau Management Accounting
Akunting Auditing atau Auditing
Akunting Perpajakan atau Taxation
Fakultas Teknik
Teknik Elektro atau Electrical Engineering
Teknik Industri atau Industrial Engineering
Teknik Manufaktur atau Manufacturing Engineering
Fakultas Kumputasi
Teknik Informatika atau Information Technology
Sistem Informasi atau Information System
Fakultas Komunikasi
Relasi Publik atau Public Relation
Desain Komunikasi Visual atau Visual Communication Design
Fakultas Ilmu Politik
Administrasi Bisnis/Niaga atau Business Administration
Hubungan International atau International Relations
Fakultas Hukum
Hukum Perdata atau Civil Law
Hukum Pidana atau Criminal Law
Hukum Tata Negara atau Constitutional Law
Hukum Dagang atau Business Law
Hukum Internasional atau International Law

Kamis, 15 Januari 2015

Pendidikan Harus Jadi Kegembiraan

Foto hitam putih itu menggambarkan sebuah halaman rumah sederhana. Pintu kayu, tembok tanpa pulasan cat, pagar semen setinggi lutut orang dewasa menghiasi halaman tersebut. Tikar pandan menjadi alas sederhana untuk duduk beberapa orang. Sekitar lima belas anak duduk menghadap seorang guru wanita. Mereka sedang bersiap untuk belajar.
Halaman di foto tersebut merupakan bagian dari salah satu Sekolah Taman Siswa di Bandung. Guru perempuan yang ada di foto itu adalah Ibu Soerjoadipoetro, salah seorang penggerak pendidikan Taman Siswa. Foto itu kini masih terarsip di Museum Tropen, Belanda.
Gambar dua dimensi tersebut boleh jadi sederhana, tapi pesannya begitu nyaring. Bahwa pendidikan adalah sebuah keseharian yang menyenangkan. Murid-murid yang hadir tak memakai seragam tapi semangat mereka tak bisa disepelekan.
Pembelajaran di Taman Siswa, Bandung mengingatkan saya pada konsep belajar tiga dinding yang dikenalkan oleh Ki Hadjar Dewantara. Ki Hadjar menyarankan ruang kelas hanya dibangun dengan tiga sisi dinding, sedangkan satu sisi lainnya lainnya terbuka. Ki Hadjar ingin menyatakan bahwa seharusnya tidak ada jarak antara dunia pendidikan di dalam kelas dengan realitas di luarnya. Sekali lagi ini bukti bahwa pendidikan harus hidup dan tumbuh sebagai sebuah keseharian yang menyenangkan.
Kini kita kerap menengok Finlandia saat bicara pendidikan. Apa yang dilakukan oleh Finlandia sebenarnya senada dengan konsep Ki Hadjar. Bahwa proses belajar harus menyenangkan.
Saatnya kita mengembalikan konsep pendidikan kita seperti yang diajarkan oleh Bapak Pendidikan kita, Ki Hadjar Dewantara. Bagi beliau, sekolah adalah taman, tempat bermain. Proses belajar itu mencerahkan, Pendidikan itu prosesnya equal, tapi merangsang pertumbuhan.
Mari kita buat proses belajar itu adiktif. Layaknya candu, ada keinginan untuk belajar terus. Ke depan, yang kita butuhkan bukan spesialis, melainkan learner, pembelajar. Kita harus mendidik orang menjadi pembelajar. Kalau bisa menjadi pembelajar, di peran apa pun dia akan bisa punya makna.
Untuk mewujudkan pendidikan menjadi kegembiraan tentu perlu sebuah perspektif baru. Kita bisa menengok kembali pada Ki Hadjar untuk menghadirkan perspektif ini. Pendidikan lebih didasarkan pada minat dan potensi yang perlu dikembangkan anak didik, bukan pada minat dan kemampuan apa yang dimiliki oleh pendidik. Anak-anak hidup dan tumbuh sesuai kodratnya sendiri. Pendidik hanya dapat merawat dan menuntun tumbuhnya kodrat itu.
Soal ekstrakurikuler misalnya, minat dan bakat anak-anak itu bervariasi. Tanyakan pada anak-anak ingin ekstrakurikuler apa? Jangan kita yang menentukan minat dan bakatnya. Selama ini ekstrakurikuler kita selera guru, selera dinas, selera yang sudah jadul. Maka jangan salahkan anak-anak ketika mereka memilih pulang daripada aktif di kegiatan ekskul.
Anak-anak kita akan hidup di masa depan dan kita mendidik anak-anak kita di zaman ini, bukan di zaman dulu.
Untuk melaksanakan itu kita perlu membuka pikiran kita. Tidak ada terobosan, tidak ada inovasi di sekolah, jika tidak ada guru yang inovatif. Guru tidak akan kreatif inovatif kalau tidak ada percikan rangsangan. Karena itu bagian dari tugas kementerian untuk merangsang itu.
Adalah tanggungjawab kita bersama untuk menciptakan pendidikan yang menyenangkan, bukan sebuah beban. Yang di depan memberi teladan, di tengah memberi semangat, dan di belakang memberi dorongan. Konsep dari Ki Hadjar tersebut masih relevan sampai saat ini.
Kelak ketika kita lengah pada tanggungjawab ini, lihat kembali foto-foto Taman Siswa. Bahkan di masa ketika kita belum bisa teriak merdeka, para pendiri negeri ini telah mendorong pendidikan sebagai sesuatu yang menyenangkan. Bayangkan ketika pulang sekolah nanti anak-anak kita bisa tersenyum sambil menceritakan beragam pengalaman di sekolah.