Rabu, 21 Januari 2015

Amerika: Pengalaman Studi di ‘UC Berkeley & Harvard University’? Berikut Cerita dari Risa Santoso

Amerika Serikat, negara yang sering disebut dengan ‘Negeri Paman Sam’ dan memang negara ini hampir menjadi pemegang kendali dunia dalam bidang apapun. Ekonomi, politik, militer, teknologi, dan gaya hidup masyarakat di penjuru dunia hampir dipengaruhi oleh Amerika. USA adalah sebutan yang paling keren dan gaul di antara yang lain.
Oke, kali ini tim GI akan menyajikan hasiL interview (sumber internet) dengan salah satu mahasiswi asal Indonesia yang kuliah di USA, siapakah dia? Kalau kamu penasaran, mari kita simak bersama liputannya berikut ini!
Halo, salam kenal, ya! Agar bisa lebih mengenal, bisakah diceritakan mengenai profil diri kamu? Selain itu, apa alasan yang membuat kamu memilih Amerika sebagai tujuan studi?
Nama saya Risa Santoso. Perjalanan pendidikan saya sampai SMA saya jalani di Surabaya, kemudian saat menempuh studi S1 di UC Berkeley dengan jurusan Ekonomi dan minor Education Mei 2014 ini, dan baru masuk di S2 di Harvard University, di jurusan Education.
Alasan ke Amerika, dari dulu saya memang berkeinginan untuk menimba ilmu di luar negeri. Amerika menjadi pilihan saya karena banyaknya inovasi yang dimulai dari negeri ini. Dengan belajar di Amerika, saya berharap mendapatkan inspirasi dan pengalaman positif yang dapat saya terapkan di Indonesia.
Bisakah Risa menceritakan profil singkat dari UC Berkeley dan Harvard ? Baik dari kelebihan dan keunikannya masing-masing?
Dari lokasinya, UCB terletak di pantai barat yang beriklim sejuk, sedang Harvard terletak di pantai timur dengan iklim yang lebih ekstrim dan dingin.
Untuk sistem pangajaran, saya menempuh S1 di UCB yang merupakan universitas milik pemerintah, UCB adalah universitas publik atau milik pemerintah, sedang Harvard adalah universitas privat atau swasta yang biaya perkuliahan lebih mahal, jadi lebih eksklusif.
Harvard sendiri adalah universitas tertua di Amerika Serikat. Didirikan pada tahun 1636. Baik UCB maupun Harvard memiliki suasana yang kondusif untuk mendukung kegiatan belajar-mengajar.
Bagaimana dengan sistem perkuliahan di dua kampus tersebut?
Sistem perkuliahan di Amerika ada 2: sistem quarter dan semester. Untuk UC Berkeley dan Harvard, keduanya mengikuti sistem semester. Tiap tahun ada kelas Spring, Fall dan Summer. Spring dan Fall biasanya 4 bulan (september-desember/febuari-mei), Summer sekitar 2 bulan, tergantung kelas-kelasnya.
Untuk Fall dan Spring, biaya perkuliahannya sama (tidak tergantung berapa SKS), tetapi biaya kelas summer biasanya tergantung SKS (sekitar $400/SKS di UC Berkeley). Menariknya, di Harvard ada kelas-kelas J-term, kelas 3 minggu yang jadwalnya lebih padat dibandingkan dengan semester lainnya (biasa dianggap sebagai kelas modul - 1/2 kelas), yang semuanya bebas biaya.
Lalu, bagaimana untuk fasilitas di dua kampus tersebut, mungkin perpustakaan, pelayanan adminitrasi, fasilitas lab, olahraga, atau hal lainnya?
Kedua universitas memiliki fasilitas yang sangat hebat. Sebagai universitas publik peringkat 1 di dunia, UC Berkeley memiliki lebih dari 30 perpustakaan (4 perpustakaan besar, 24 perpustakaan spesialis, dan 9 perpustakaan gabungan). Saya sendiri baru sempat pergi ke 7 dari bermacam-macam perpustakaan itu.
Untuk Harvard University, karena sekolah ini sudah berdiri lebih dari 375 tahun, tidak heran bila universitas ini adalah institusi privat yang memiliki koleksi perpustakaan paling besar di dunia. Ada total 73 perpustakaan milik Harvard University yang tersebar di kota Cambridge.
Fasilitas Olahraga UC Berkeley cukup lengkap. Dengan $10 per semester, murid-murid dapat mengikuti kelas-kelas yang ditawarkan (seperti kick-boxing, yoga, zumba, dll), dan mendapat akses tak terbatas untuk fasilitas mereka. Untuk Harvard University, karena kampusnya tersebar di kota Cambridge, ada beberapa fasilitas olahraga. Namun, harganya berbeda-beda menurut program yang dimasuki oleh para siswa. Sama dengan UC Berkeley, berbagai kelas olahraga juga ditawarkan untuk meningkatkan kesehatan para murid.
Kedua fasilitas lab UC Berkeley dan Harvard University sangat lengkap. Ada lab untuk robotik bagi yang mempunyai mata kuliah teknik, juga berbagai lab untuk peneliti. Sayangnya, mata kuliah yang saya ambil tidak memerlukan jam lab, karena itu susah untuk benar-benar menceritakan kehebatan fasilitas lab di kedua unviersitas ini.
Bagaimana skema untuk membayar biaya SPP?
Mereka memberikan statement keuangan setiap semester, uang kuliah dan asuransi dibayar per semester, sedang tempat tinggal dan yang lain ditagihkan per bulan. Seperti dijelaskan di no. 3, untuk uang per semester fix, tetapi kelas summer dibayar per-unit.
Bagaimana karakteristik dari teman-teman asli Amerika, dan apa saja kebiasaan yang mereka lakukan disela-sela waktu belajar, baik itu di dalam dan di luar kelas?
Teman-teman asal Amerika biasanya cukup bersahabat dan mau membantu mahasiswa dari luar negeri bila mengalami kesulitan. Mereka juga sangat rajin dan niat bersekolah.
Teman-teman di UC Berkeley dan Harvard tidak hanya berasal dari Amerika. Ada anak dari segala penjuru dunia yang menuntut ilmu di Amerika, mereka berlatar belakang budaya yang berbeda-beda. Hal ini juga sangat berguna bagi para mahasiswa untuk saling mengenalkan negara mereka masing-masing kepada teman-temannya. Di sela-sela waktu belajar banyak yang dapat dilakukan. Bisa ikut aktifitas organisasi pelajar, bekerja paruh waktu, atau jalan-jalan. Untuk waktu-waktu khusus, biasanya ada acara seperti Halloween Party, atau ikut merayakan hari besar Amerika. Kadang ada acara-acara juga seperti piknik, memetik apel, dan makan pie bersama. Banyak acara-acara seperti ini yang dilakukan oleh organisasi pelajar, jadi ikut berpartisipasi dalam satu organisasi sangat berguna untuk menambah teman.
Pada masa awal kuliah, apakah kamu sering menemui kesulitan dengan kegiatan perkuliahannya? Jika iya, apakah itu dan bagaimana cara kamu mengatasinya?
Masalah untuk mahasiswa baru, apalagi yang berasal dari mancanegara biasanya akan selalu ada, misalnya pemilihan mata pelajaran dan kegiatan ekskul apa yang perlu diambil. Dan kalau rajin bertanya dengan teman-teman dan berkonsultasi dengan pembimbing, maka semuanya akan dapat diatasi.
Apakah Risa menggunakan beasiswa atau biaya sendiri? Mungkin bisa diceritakan tentang pembiayaan untuk kuliahnya? Jika beasiswa, bagaimana cara apply menurut pengalaman kamu sendiri?
S1 saya dibiayai orang tua sambil bekerja paruh waktu, sedang S2 saya dibiayai oleh beasiswa LPDP.
Apply LPDP sangat mudah, kita bisa langsung mengakses LPDP lewat internet dan melihat persyaratan apa yang harus dipenuhi. Setelah melengkapi semua persyaratan, kita langsung dapat mengisi formulir pendaftaran online. Bila diterima, dalam waktu dekat kita akan dihubungi oleh pihak LPDP untuk langkah selanjutnya.
Bagaimana biaya hidup untuk mencukupi kebutuhan selama di sana? Baik dalam hal makan, transport, dan tempat tinggal? Adakah cara unik agar kita bisa lebih berhemat?
Saat pertama datang di Amerika, saya masih awam bagaimana menjalani hidup yang efisien, tetapi setelah beberapa lama di sini, banyak sekali yang bisa dilakukan. Misalnya, untuk membeli kebutuhan perabotan rumah dan perlengkapannya, kita bisa membeli dari teman-teman yang kebetulan akan lulus sehingga mereka tidak memerlukan barang-barangnya lagi, misalnya furniture, pemanas air, penyedot debu, atau barang lainnya, kita bisa membeli dari mereka dengan harga yang sangat murah, atau kadang mereka malah mau memberikan dengan cuma-cuma. Untuk itu, kita bisa masuk ke laman Facebook yang memang diperuntukkan untuk menjual dan membeli barang-barang dari mahasiswa yang telah lulus tersebut.
Menurut Risa, di mana sajakah daerah atau tempat yang aman dan nyaman untuk dijadikan tempat tinggal?
Sangat relatif, tentu saja dekat dengan sekolah menjadikan resiko kita di jalan lebih kecil bila ada kuliah malam. Saya lebih menyukai tinggal dengan teman-teman dengan menyewa apartmen yang dekat dengan sekolah, daripada di asrama yang biasanya sangat kurang privasi sehingga sulit untuk belajar.
Adakah tips spesial dari Risa, bagaimana agar kita bisa sukses dan dapat bersaing dengan mahasiswa lainnya sampai kita lulus?
Jangan mudah putus asa, percaya diri bahwa murid dari Indonesia tidak kalah dengan murid mancanegara. Rajin-rajinlah berkonsultasi, baik dengan teman maupun dengan dosen. Dan yang paling penting adalah kemampuan dan penguasaan bahasa Inggris harus mencukupi.
Oke, sobat GI..Demikian tadi uraian cerita pengalaman dari sahabat kita yang tidak hanya cantik, tapi juga pintar, yang telah berhasil merasakan atsmosfer pendidikan kuliahnya di USA. Bagaimana dengan kamu? Apakah kamu juga ingin mengikuti jejak Risa yang mampu menempuh studi S1 dan S2nya di Amerika, dengan kedua kampusnya yang ‘keren abis’ itu? Ayo, jaga terus semangatmu untuk menuntut ilmu! Bermimpilah setinggi-tingginya, dan kejar impianmu itu sampai dapat! Dan jangan lupa, selalu update informasi di berkuliah.com, ya! Salam sukses dan sampai jumpa!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar