Amerika Serikat, negara yang sering disebut dengan ‘Negeri Paman
Sam’ dan memang negara ini hampir menjadi pemegang kendali dunia dalam
bidang apapun. Ekonomi, politik, militer, teknologi, dan gaya hidup
masyarakat di penjuru dunia hampir dipengaruhi oleh Amerika. USA adalah
sebutan yang paling keren dan gaul di antara yang lain.
Oke, kali
ini tim GI akan menyajikan hasiL interview (sumber internet) dengan
salah satu mahasiswi asal Indonesia yang kuliah di USA, siapakah dia?
Kalau kamu penasaran, mari kita simak bersama liputannya berikut ini!
Halo, salam kenal, ya! Agar bisa lebih mengenal, bisakah diceritakan
mengenai profil diri kamu? Selain itu, apa alasan yang membuat kamu
memilih Amerika sebagai tujuan studi?
Nama saya Risa Santoso.
Perjalanan pendidikan saya sampai SMA saya jalani di Surabaya, kemudian
saat menempuh studi S1 di UC Berkeley dengan jurusan Ekonomi dan minor
Education Mei 2014 ini, dan baru masuk di S2 di Harvard University, di
jurusan Education.
Alasan ke Amerika, dari dulu saya memang
berkeinginan untuk menimba ilmu di luar negeri. Amerika menjadi pilihan
saya karena banyaknya inovasi yang dimulai dari negeri ini. Dengan
belajar di Amerika, saya berharap mendapatkan inspirasi dan pengalaman
positif yang dapat saya terapkan di Indonesia.
Bisakah Risa menceritakan profil singkat dari UC Berkeley dan Harvard ? Baik dari kelebihan dan keunikannya masing-masing?
Dari lokasinya, UCB terletak di pantai barat yang beriklim sejuk,
sedang Harvard terletak di pantai timur dengan iklim yang lebih ekstrim
dan dingin.
Untuk sistem pangajaran, saya menempuh S1 di UCB yang
merupakan universitas milik pemerintah, UCB adalah universitas publik
atau milik pemerintah, sedang Harvard adalah universitas privat atau
swasta yang biaya perkuliahan lebih mahal, jadi lebih eksklusif.
Harvard sendiri adalah universitas tertua di Amerika Serikat. Didirikan
pada tahun 1636. Baik UCB maupun Harvard memiliki suasana yang kondusif
untuk mendukung kegiatan belajar-mengajar.
Bagaimana dengan sistem perkuliahan di dua kampus tersebut?
Sistem perkuliahan di Amerika ada 2: sistem quarter dan semester. Untuk
UC Berkeley dan Harvard, keduanya mengikuti sistem semester. Tiap tahun
ada kelas Spring, Fall dan Summer. Spring dan Fall biasanya 4 bulan
(september-desember/febuari-mei), Summer sekitar 2 bulan, tergantung
kelas-kelasnya.
Untuk Fall dan Spring, biaya perkuliahannya sama
(tidak tergantung berapa SKS), tetapi biaya kelas summer biasanya
tergantung SKS (sekitar $400/SKS di UC Berkeley). Menariknya, di Harvard
ada kelas-kelas J-term, kelas 3 minggu yang jadwalnya lebih padat
dibandingkan dengan semester lainnya (biasa dianggap sebagai kelas modul
- 1/2 kelas), yang semuanya bebas biaya.
Lalu, bagaimana untuk
fasilitas di dua kampus tersebut, mungkin perpustakaan, pelayanan
adminitrasi, fasilitas lab, olahraga, atau hal lainnya?
Kedua
universitas memiliki fasilitas yang sangat hebat. Sebagai universitas
publik peringkat 1 di dunia, UC Berkeley memiliki lebih dari 30
perpustakaan (4 perpustakaan besar, 24 perpustakaan spesialis, dan 9
perpustakaan gabungan). Saya sendiri baru sempat pergi ke 7 dari
bermacam-macam perpustakaan itu.
Untuk Harvard University, karena
sekolah ini sudah berdiri lebih dari 375 tahun, tidak heran bila
universitas ini adalah institusi privat yang memiliki koleksi
perpustakaan paling besar di dunia. Ada total 73 perpustakaan milik
Harvard University yang tersebar di kota Cambridge.
Fasilitas
Olahraga UC Berkeley cukup lengkap. Dengan $10 per semester, murid-murid
dapat mengikuti kelas-kelas yang ditawarkan (seperti kick-boxing, yoga,
zumba, dll), dan mendapat akses tak terbatas untuk fasilitas mereka.
Untuk Harvard University, karena kampusnya tersebar di kota Cambridge,
ada beberapa fasilitas olahraga. Namun, harganya berbeda-beda menurut
program yang dimasuki oleh para siswa. Sama dengan UC Berkeley, berbagai
kelas olahraga juga ditawarkan untuk meningkatkan kesehatan para murid.
Kedua fasilitas lab UC Berkeley dan Harvard University sangat lengkap.
Ada lab untuk robotik bagi yang mempunyai mata kuliah teknik, juga
berbagai lab untuk peneliti. Sayangnya, mata kuliah yang saya ambil
tidak memerlukan jam lab, karena itu susah untuk benar-benar
menceritakan kehebatan fasilitas lab di kedua unviersitas ini.
Bagaimana skema untuk membayar biaya SPP?
Mereka memberikan statement keuangan setiap semester, uang kuliah dan
asuransi dibayar per semester, sedang tempat tinggal dan yang lain
ditagihkan per bulan. Seperti dijelaskan di no. 3, untuk uang per
semester fix, tetapi kelas summer dibayar per-unit.
Bagaimana
karakteristik dari teman-teman asli Amerika, dan apa saja kebiasaan yang
mereka lakukan disela-sela waktu belajar, baik itu di dalam dan di luar
kelas?
Teman-teman asal Amerika biasanya cukup bersahabat dan
mau membantu mahasiswa dari luar negeri bila mengalami kesulitan. Mereka
juga sangat rajin dan niat bersekolah.
Teman-teman di UC Berkeley
dan Harvard tidak hanya berasal dari Amerika. Ada anak dari segala
penjuru dunia yang menuntut ilmu di Amerika, mereka berlatar belakang
budaya yang berbeda-beda. Hal ini juga sangat berguna bagi para
mahasiswa untuk saling mengenalkan negara mereka masing-masing kepada
teman-temannya. Di sela-sela waktu belajar banyak yang dapat dilakukan.
Bisa ikut aktifitas organisasi pelajar, bekerja paruh waktu, atau
jalan-jalan. Untuk waktu-waktu khusus, biasanya ada acara seperti
Halloween Party, atau ikut merayakan hari besar Amerika. Kadang ada
acara-acara juga seperti piknik, memetik apel, dan makan pie bersama.
Banyak acara-acara seperti ini yang dilakukan oleh organisasi pelajar,
jadi ikut berpartisipasi dalam satu organisasi sangat berguna untuk
menambah teman.
Pada masa awal kuliah, apakah kamu sering menemui
kesulitan dengan kegiatan perkuliahannya? Jika iya, apakah itu dan
bagaimana cara kamu mengatasinya?
Masalah untuk mahasiswa baru,
apalagi yang berasal dari mancanegara biasanya akan selalu ada, misalnya
pemilihan mata pelajaran dan kegiatan ekskul apa yang perlu diambil.
Dan kalau rajin bertanya dengan teman-teman dan berkonsultasi dengan
pembimbing, maka semuanya akan dapat diatasi.
Apakah Risa
menggunakan beasiswa atau biaya sendiri? Mungkin bisa diceritakan
tentang pembiayaan untuk kuliahnya? Jika beasiswa, bagaimana cara apply
menurut pengalaman kamu sendiri?
S1 saya dibiayai orang tua sambil bekerja paruh waktu, sedang S2 saya dibiayai oleh beasiswa LPDP.
Apply LPDP sangat mudah, kita bisa langsung mengakses LPDP lewat
internet dan melihat persyaratan apa yang harus dipenuhi. Setelah
melengkapi semua persyaratan, kita langsung dapat mengisi formulir
pendaftaran online. Bila diterima, dalam waktu dekat kita akan dihubungi
oleh pihak LPDP untuk langkah selanjutnya.
Bagaimana biaya hidup
untuk mencukupi kebutuhan selama di sana? Baik dalam hal makan,
transport, dan tempat tinggal? Adakah cara unik agar kita bisa lebih
berhemat?
Saat pertama datang di Amerika, saya masih awam
bagaimana menjalani hidup yang efisien, tetapi setelah beberapa lama di
sini, banyak sekali yang bisa dilakukan. Misalnya, untuk membeli
kebutuhan perabotan rumah dan perlengkapannya, kita bisa membeli dari
teman-teman yang kebetulan akan lulus sehingga mereka tidak memerlukan
barang-barangnya lagi, misalnya furniture, pemanas air, penyedot debu,
atau barang lainnya, kita bisa membeli dari mereka dengan harga yang
sangat murah, atau kadang mereka malah mau memberikan dengan cuma-cuma.
Untuk itu, kita bisa masuk ke laman Facebook yang memang diperuntukkan
untuk menjual dan membeli barang-barang dari mahasiswa yang telah lulus
tersebut.
Menurut Risa, di mana sajakah daerah atau tempat yang aman dan nyaman untuk dijadikan tempat tinggal?
Sangat relatif, tentu saja dekat dengan sekolah menjadikan resiko kita
di jalan lebih kecil bila ada kuliah malam. Saya lebih menyukai tinggal
dengan teman-teman dengan menyewa apartmen yang dekat dengan sekolah,
daripada di asrama yang biasanya sangat kurang privasi sehingga sulit
untuk belajar.
Adakah tips spesial dari Risa, bagaimana agar kita bisa sukses dan dapat bersaing dengan mahasiswa lainnya sampai kita lulus?
Jangan mudah putus asa, percaya diri bahwa murid dari Indonesia tidak
kalah dengan murid mancanegara. Rajin-rajinlah berkonsultasi, baik
dengan teman maupun dengan dosen. Dan yang paling penting adalah
kemampuan dan penguasaan bahasa Inggris harus mencukupi.
Oke,
sobat GI..Demikian tadi uraian cerita pengalaman dari sahabat kita yang
tidak hanya cantik, tapi juga pintar, yang telah berhasil merasakan
atsmosfer pendidikan kuliahnya di USA. Bagaimana dengan kamu? Apakah
kamu juga ingin mengikuti jejak Risa yang mampu menempuh studi S1 dan
S2nya di Amerika, dengan kedua kampusnya yang ‘keren abis’ itu? Ayo,
jaga terus semangatmu untuk menuntut ilmu! Bermimpilah
setinggi-tingginya, dan kejar impianmu itu sampai dapat! Dan jangan
lupa, selalu update informasi di berkuliah.com, ya! Salam sukses dan sampai jumpa!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar