Senin, 12 Mei 2014

PENTINGNYA PENDIDIKAN SEKS BAGI PELAJAR di ERA GLOBALISASI

Mayoritas pelajar di Indonesia, baik SD, SMP maupun SMA sudah tidak tabu lagi ketika ditanya mengenai apa itu seks. Kebanyakan dari mereka, pernah menyaksikan dan bahkan pernah melakukan.

Secara tidak langsung hal ini merupakan salah satu penyebab pelajar tidak ambisius dalam belajar dan berlomba meraih prestasi. Hampir 90% pelajar SMA putri sudah kehilangan virginitas mereka, karena melakukan seks pra nikah. Hal itu sudah tidak aneh lagi dibicarakan dikalangan mereka, tinggal bagaimana saja kita menyikapi hal tersebut. Hingga muncullah sebuah pertanyaan perlukah pendidikan seks bagi kalangan pelajar? Jawabannya, tentu saja perlu.

Di era globalisasi yang serba kebarat-baratan saat ini, tingkah laku serta nilai-nilai budaya kita seolah dikendalikan oleh westernisasi. Dari cara berbicara, berpenampilan, hingga cara kita bergaul yang pilih-pilih.

Salah satu dampak globalisasi akibat kemajuan teknologi ialah telepon genggam dan internet. Tujuan utama di orbitkan telepon genggam dan internet ialah sebagai alat komunikasi jarak jauh dan tentu bersifat positif. Tetapi sayangnya, masyarakat terutama kalangan pelajar, tidak bisa mempergunakan produk revolusi tersebut sesuai dengan fungsinya.

Pelajar sangat pilu ketika mereka berhenti tidak menggunakan alat-alat canggih tersebut, seolah dikendalikan oleh benda maya. Betapa tidak, dengan mudah kita bisa mengunduh atau mengakses segala macam data melalui beberapa situs di internet termasuk situs porno hanya dengan menggunakan telepon genggam.

Dari sinilah, pendidikan seks berperan penting bagi pelajar pada khususnya.

Pendidikan seks bisa dilakukan baik disekolah atau dirumah oleh orang tua. Di sekolah, pendidikan mengenai larangan hubungan seks pra nikah bisa dilakukan melalui beberapa cara, di antaranya melalui pendidikan agama. Kebanyakan pelajar mengira, bahwa pendidikan seks ialah pendidikan yang memberikan informasi-informasi yang dominan ke arah negatif, karena mereka sudah teradiksi oleh hal-hal yang tidak sesuai dengan usia mereka.

Pendidikan ini diberikan dengan tujuan, agar pelajar tidak terjerumus ke arah hal-hal yang tidak di inginkan dan sekaligus sebagai tindakan preventif bagi mereka yang belum terjerat ke dalamnya.

Memang tidak mudah menghindar dari hal-hal yang berbau keburukan, akan tetapi itu merupakan kewajiban seorang individu dalam mengendalikan dirinya.

Adanya pendidikan agama di sekolah sangat bermanfaat bagi pelajar, terutama dalam pengendalian diri. Karena agama memiliki dogma yang tegas dan sanksi bagi yang melanggar. Melalui pendidikan agama, pelajar dibekali iman dan kesabaran melawan hawa nafsu. Ketika mereka bisa mengendalikan imannya, tidak ragu mereka akan sukses meraih prestasi dan terhindar dari hal-hal yang berkaitan dengan seks bebas.

Selain agama, pendidikan kearganegaraan juga bisa dijadikan media pendidikan untuk menjauhi seks. Didalam pelajaran kewarganegaraan mengulas beberapa aturan hukum mengenai seks bebas atau pornografi dan sanksi yang diberikan bagi yang melakukan. Hal ini dapat mengekang para pelajar untuk tidak melakukan hal tersebut dan senantiasa berbuat baik.

Tentu saja, hal ini tidak terlepas dari bantuan orang tua yang berperan penting dalam memberikan pengajaran kepada mereka. Karena, orang tua bisa lebih dekat dengan anak-anak mereka dan bisa menanamkan nilai-nilai kebenaran dengan mudah. Dan sebagai orang tua, tidak perlu ragu-ragu atau takut dalam berbicara perihal seks dengan anak, karena sudah menjadi kewajiban orang tua dalam mengarahkan anak.

Pendidikan tidak hanya diberikan dalam bentuk ucapan, melainkan juga berupa tindakan-tindakan nyata yang menunjukkan anti seks bebas.

Dengan demikian, pelajar bisa memimesis dan menerima nilai-nilai asli budaya Indonesia yang sebenarnya, santun, dan berbudi pekerti.

Itulah pentingnya pendidikan seks bagi kalangan pelajar yang menjadi tumpuan untuk menjadi generasi penerus bangsa yang terbebas dari haluan-haluan negatif yang dapat merusak moral serta mental pelajar bangsa Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar