Selasa, 15 April 2014

Universitas Stanford

Moto Die Luft der Freiheit weht(Jerman)
("Angin kebebasan berhembus ")
Didirikan 1891[1]
Jenis Swasta
Dana abadi US$15,2 milyar[2]
Presiden John L. Hennessy
Staf administratif 1.771[3]
Sarjana 6.705[4]
Magister 8.176[5]
Lokasi Stanford, California, Amerika Serikat
Kampus Suburban, 33.1 km²
Atletik Stanford Cardinal
Maskot Pohon Stanford (tak resmi).
Situs web www.stanford.edu

Leland Stanford Junior University, yang lazim dikenal sebagai Universitas Stanford (atau Stanford saja), adalah sebuah universitas swasta yang terletak kira-kira 60 kilometer di tenggara San Francisco dan kira-kira 30 km di timur laut San Jose di wilayah Kabupaten Santa Clara yang belum diresmikan sebagai kota. Stanford terletak dekat kota Palo Alto, California, Amerika Serikat tepat di jantung Lembah Silikon baik secara geografis maupun historis.

Universitas Stanford terletak di kampus universitas kedua terbesar di dunia, dan terdiri atas Sekolah Teknik, Hukum, Kedokteran, Pendidikan, Bisnis, Ilmu bumi, dan Humaniora serta Sains. Universitas ini mempunyai sejumlah program dan sebuah rumah sakit pendidikan selain berbagai kegiatan menjangkau ke masyarakat dan inisiatif relawan.

Sejarah
Kartu pos kuno Universitas Stanford.

Stanford didirikan oleh raja kereta api, Gubernur California, Senator dan Pimpinan Partai Republik Leland Stanford dan istrinya, Jane Stanford. Universitas ini diberi nama untuk menghormati anak tunggal mereka, Leland Stanford, Jr. yang meninggal dunia karena tipus hanya beberapa hari menjelang ulang tahunnya yang ke-16. Pada pagi hari kematian anak mereka, Leland Sr. konon berkata kepada istrinya, “Anak-anak di California akan menjadi anak-anak kita.” dan mereka segera memutuskan untuk mencari cara yang abadi untuk mengenang anak tercinta mereka.

Keluarga Stanford mengunjungi beberapa Universitas besar di timur untuk mengumpulkan ide. Sebuah legenda, tersebar luas di internet tetapi tidak benar, menggambarkan pasangan Stanford sebagai orang desa yang memutuskan untuk membangun Universitas sendiri setelah ditolak penawarannya untuk menghadiahkan sebuah gedung kepada Harvard. Mereka memang mengunjungi Presiden Harvard tetapi diterima dengan baik dan diberi saran-saran cara memulai sebuah Universitas di California. Sejak awal mereka membuat beberapa pilihan non tradisional: universitas akan campuran, di saat kebanyakan laki-laki semua; non-Agama, ketika sebagian besar terkait dengan organisasi keagamaan dan praktis terus terang, menghasilkan "warga negara yang berbudaya dan berguna" ketika sebagian besar hanya peduli dengan pendahulunya.

Masyarakat setempat dan orang-orang yang berafiliasi dengan universitas ini menyebut sekolah ini sebagai Peternakan, yang merujuk kepada kenyataan bahwa universitas ini terletak di lokasi bekas peternakan kuda Leland Stanford.

Dana pembangunan universitas ini ditulis pada 11 November 1885 dan diterima oleh Dewan Pengurus pertama universitas ini pada 14 November. Peletakan batu pertamanya dilakukan pada 14 Mei 1887 dan universitas ini secara resmi dibuka pada 1 Oktober 1891. Ramalan surat kabar New York bahwa Profesor Stanford akan "mengajar di aula marmer kepada kursi kosong" terbukti salah. Murid pertama terdiri dari 559 mahasiswa-mahasiswi, dengan uang kuliah gratis dan 15 dosen, 7 di antaranya berasal dari Universitas Cornell. Sekolah ini didirikan untuk laki-laki maupun perempuan, meskipun untuk jangka waktu yang lama penerimaan mahasiswinya dibatasi. Hal ini bukan disebabkan oleh sentimen anti perempuan, melainkan karena kekhawatiran di pihak Jane Stanford, yang merasa bahwa tanpa pembatasan itu, sekolah ini dengan segera akan penuh dengan mahasiswi saja, yang dianggapnya tidak cocok dengan maksudnya semula untuk menjadikan universitas ini sebagai peringatan untuk anak lelakinya. Presiden pertama adalah David Jordan, lulusan Cornell, yang meninggalkan jabatannya sebagai presiden Indiana University untuk bergabung dengan petualangan keluar Barat.

Motto resmi Universitas Stanford, yang dipilih oleh suami-istri Stanford, adalah "Die Luft der Freiheit weht." Kutipan dalam bahasa Jerman ini berasal dari Ulrich von Hutten yang berarti "Angin kebebasan berhembus." Pada waktu sekolah ini didirikan, bahasa Jerman baru saja menggantikan bahasa Latin sebagai bahasa yang dominant dalam sains dan filsafat (posisi ini dipertahankan hingga pecahnya Perang Dunia II).

The Stanfords melibatkan Frederick Law Olmsted, arsitek lanskap yang terkenal yang menciptakan New York's Central Park, untuk merancang rencana fisik universitas. Kolaborasi ini diperdebatkan, tapi akhirnya menghasilkan dua sudut pada sumbu timur-barat. Hari ini, dengan Stanford terus berkembang, arsitek universitas berusaha untuk menghormati rencana asli universitas.
Kampus

Luas Universitas Stanford adalah 32 km². Kampus utamanya dibatasi oleh El Camino Real Stanford Avenue, Junipero Serra Boulevard dan Sand Hill Road di bagian barat laut dari Lembah Santa Clara di Jazirah San Francisco. Pada musim panas 1886, ketika kampus ini pertama kali dirancang, Stanford menghadirkan presiden dari Massachusetts Institute of Technology Francis Amasa Walker dan arsitek lansekap terkemuka Boston Frederick Law Olmsted ke pantai barat untuk memberikan konsultasi. Olmsted mengemangkan sebuah konsep umum untuk kampusnya serta bangunan-bangunannya. Ia menolak bagian yang berbukti-bukit dan lebih memilih permukaan yang datar, yang lebih praktis. Charles Allerton Coolidge kemudian mengembangkan konsep ini menurut gaya almarhum mentornya, Henry Hobson Richardson dalam gaya Romanesk Richardsonian, yang dicirikan oleh bangunan-bangunan batu persegi empat, yang dihubungkan dengan lorong-lorong beratap dengan lengkungan setelah lingkaran. Kampus aslinya juga dirancang dengan gaya colonial Spanyol yang lazim bagi California yang dikenal sebagai Mission Revival.
Peringkat

Stanford secara konsisten berada dalam jajaran universitas terbaik di dunia, baik dalam hal pengajaran sekaligus penelitian. Majalah U.S. News and World Report (USNWR) menempatkan Stanford pada peringkat 5 dunia untuk program sarjananya tahun 2009. Stanford juga ditempatkan pada peringkat 3 di dunia untuk universitas penelitian terbaik oleh Academic Ranking of World Universities (ARWU) tahun 2010. Pemeringkat lainnya, Times Higher Education World University Rankings, menempatkan Stanford di posisi ke-4 dunia sebagai universitas penelitian terbaik tahun 2010.

Stanford, universitas riset dan pengajaran di Silicon Valley, California bagian utara, melompat dari posisi tiga tahun lalu ke posisi teratas tahun ini, berkat tingkat retensi yang tinggi dan gaji awal lulusan yang juga tinggi. Universitas ini memiliki 19.945 mahasiswa/i dan biaya kuliah tahunan US$58.846 (sekitar Rp 603 juta).

Secara akademis, Stanford terkenal dengan interdisciplinary studynya – pembelajaran yang menggabungkan jurusan-jurusan yang berbeda untuk membentuk pengertian yang lebih penuh. Contohnya adalah Symbolic Systems (contoh lulusan : Marissa Mayer, jajaran atas di Google, atau Scott Forstall, vice president Apple yang memimpin pembuatan iPhone) yang menggabungkan Computer Science, Philosophy, Psychology, Linguistics, Communication, dan Education. Jurusan ini mempelajari cara manusia berpikir. Aplikasinya bisa berupa desain produk yang sesuai psikologi dan keinginan pengguna atau artificial intelligence yang meniru cara berpikir manusia. Ada juga Management Science & Engineering yang seperti MBA / bisnis untuk orang-orang di bidang-bidang sains dan engineering. Human Biology, yang menggabungkan biologi, farmasi obat2an, nutrisi, dan antropologi. Interdisciplinary study seperti ini membawa pendidikan ke arah yang lebih spesifik dan terspesialisasi, serta mendayagunakan orang-orang yang punya beragam interest. Hampir semua (atau semua?) departemen memungkinkan mahasiswa untuk mendesign majornya sendiri.

Sistem pendidikan ini juga sangat membina critical thinking. Dalam pendidikan di US, ini dicapai oleh pelajaran humanities, seperti dengan sangat jelas dituturkan video ini (berjudul “In Defense of Humanities”, oleh profesor di Stanford). Kelas-kelas humanities mendorong kita bertanya dan mendiskusikan life questions, mendorong kita untuk berpikir tentang hal-hal yang biasanya kita take for granted. Semua mahasiswa tingkat 1 di Stanford wajib mengambil 3 quarter (caturwulan) Introduction to Humanities. Di quarter pertama saya, kelas humanities saya mengajak murid untuk membayangkan bagaimana teknologi bisa membentuk masa depan yang utopian atau dystopian. Di quarter kedua dan ketiga, kami menelaah cerita-cerita dari agama Kristen, Budha, Hindu dan Islam secara kritis, dari sisi historis dan teologis. Yang paling menyenangkan dari kelas-kelas ini adalah debat-debat / diskusi yang berlangsung di kelas. Dua kali seminggu, selama satu jam, sekitar 15 orang murid duduk di sekeliling meja kotak besar bersama seorang guru, dan kita berdiskusi atau berdebat tentang topik pelajaran itu. Guru benar2 jadi fasilitator dan berlaku seperti salah satu peserta diskusi juga, bersama-sama membangun argumen secara konstruktif. Ingin mencoba kelas-kelas lecture Stanford? Kamu bisa lihat kelas online Stanford di coursera.org atau di iTunesU.

Apakah sulit sekolah di sini? Iya dan enggak. Iya, karena nilai kita dibandingkan dengan temen-temen sekelas yang bisa dibilang termasuk orang-orang tercerdas di dunia. Enggak, karena 1) saya merasa saya belajar hal-hal yang saya suka dan kebanyakan kelas saya menarik banget buat dipelajari. 2) mayoritas orang-orang di sini arguably nggak terlalu peduli sama nilai, tapi lebih ke apa yang mereka pelajari. Anehnya, orang-orang terjago yang saya tau di Stanford malah nggak terlalu bagus nilai pelajarannya – banyak dari mereka yang sibuk kerjain project on the side dan cuma serius di pelajaran kalau pelajaran itu berguna buat mereka. Banyak juga ada project classes yang tugas akhirnya bikin hasil karya nyata, misalnya robot, program atau perusahaan (startup). Kelas-kelas kayak gini biasanya level kesulitannya beragam, tergantung apa yang pengen kamu dapat dari kelas ini. Misalnya, kalo kamu cuma pengen pass kelas itu, gampang. Tapi buat mereka yang bakal pake project kelas ini buat bikin perusahaan sungguhan, tentu mereka bakal nuangin banyak waktu dan tenaga di kelas tersebut. Oh ya, di sini juga hampir nggak pernah ada orang yang nanya nilai tes / GPA orang lain.

Nggak cuma ada kelas-kelas serius aja, tapi juga kelas-kelas yang super asik. Kelas paling populer di sini adalah kelas social dancing dan wine tasting. Ada kelas berjudul Sleep and Dream yang bakal kasih kamu ekstra kredit kalau bisa tidur di kelas. Kelas sports di sini juga lengkap (tim olahraga di sini juga salah satu yang terbaik di Amerika!), seperti memanah, golf, sampai kickboxing. Ada juga kelas bertani. Murid-murid bisa memulai dan mengajar kelas mereka sendiri, dengan mengajukan “Student-Initiated Course”. Kelas apapun yang kamu bisa pikirkan – mungkin kelas itu dapat ditemukan di Stanford. 44% mahasiswa di Stanford study abroad sedikitnya 1 quarter dalam pendidikan Stanford mereka, melalui Bing Overseas Study yang menawarkan kesempatan study abroad ke banyak kota, seperti Australia, Barcelona, Berlin, Cape Town, Madrid, Oxford, Paris, dan Santiago. Ada juga program bersekolah 1 quarter di Washington DC, di mana kurikulumnya termasuk internship di instansi pemerintah. Ada yang bekerja di kantor senator, surgeon general, jaksa agung dan banyak lagi.

Secara akademis dan profesional, Stanford membuka banyak pintu kesempatan buat murid-muridnya. Riset, misalnya – di jurusan computer science, sudah ada kesempatan riset di summer di akhir tahun pertama. Semua murid S1 di Stanford wajib mengambil kelas tiga kelas writing yang berbasis di research, sehingga semua mahasiswa tingkat dua sudah tahu dasar-dasar menulis research paper. Misalnya, di dua kelas writing yang saya sudah ambil, saya meriset dan menulis tentang penanganan HIV-AIDS di Indonesia, dan kerjasama Soekarno-Hatta dan Jepang selama penjajahan Jepang di Indonesia. Hubungan erat antara Stanford dan industri di sekitarnya juga membawa banyak manfaat, terutama untuk mahasiswa-mahasiswa yang mempelajari bidang teknik seperti Electrical Engineering atau Computer Science. Stanford adalah salah satu tujuan utama recruiting di kebanyakan perusahaan, entah melalui career fair atau info session perusahaan tertentu yang ada hampir setiap hari. Mahasiswa di bidang ini sudah mulai bekerja praktek (internship) yang dibayar, walau tidak wajib, di perusahaan-perusahaan sejak akhir tahun pertama kuliah (bahkan ada beberapa yang sudah bekerja praktek sejak masih di SMA). Pembicaraan kayak “what are you doing this summer?” -”Google/Facebook/Apple/Amazon/LinkedIn/[insert startup here]” itu biasa banget.

Emphasis Stanford terhadap entrepreneurship benar2 kuat – aura entrepreneurship di sini adalah one of those things yang harus ada di sini untuk ‘ngerasain’ itu. Environmentnya luar biasa kondusif. Kerja di small or start-up company adalah sesuatu yang hip di sini (bahkan banyak orang-orang yang angkat alis ketika perusahaan-perusahaan besar kayak Microsoft atau Yahoo disebut). Mahasiswa punya start-up itu biasa. Banyak faculty di sini yang entrepreneurs themselves atau berhubungan dekat dengan perusahaan2 (presiden Stanford, John Hennessy, adalah boardmember di Google dan banyak company lain) – dan mereka ready untuk mentor entrepreneurs secara langsung. Professor Frederick Terman, misalnya, menjadi mentor Hewlett dan Packard waktu mereka masih di garasi di Palo Alto, dan mendorong terbentuknya Silicon Valley. Larry Page dan Sergey Brin sering menyebut Professor Terry Winograd sebagai pengaruh besar terbentuknya Google. Di kampus, kami punya banyak seminar mingguan tentang entrepreneurship, kelas entrepreneurship, konferensi entrepreneurship, Startup School, dan banyak kontes-kontes entrepreneurship di kampus. Kami punya job fair khusus start-ups. Kedekatan kami dengan Silicon Valley membawa banyak tokoh bicara di sini – dalam tiga bulan pertama saya di Stanford, saya bertemu Seth Sternberg (cofounder Meebo), Peter Thiel (CEO Paypal & venture capitalist), beberapa venture capitalist dan eksekutif dari Facebook, Twitter, dan Foursquare. CEO Facebook, Mark Zuckerberg ‘mampir’ ke salah satu kelas pendahuluan Computer Science.

Yang paling penting dari semuanya adalah kenyataan kalau lebih dari 95 % murid S1 di Stanford tinggal di dalam kampus. Mereka semua tinggal di kamar yang berdekatan, dan makan di kafetaria yang sama hampir setiap hari. Hal terbaik tentang Stanford buat saya adalah pembicaraan-pembicaraan di meja makan dan perspektif-perspektif yang terdengar di kehidupan sehari-hari kami di sini. Karena akademis di Stanford nggak hanya berfokus di bidang-bidang sains atau teknik, semua orang biasanya punya perspektif yang berbeda ke permasalahan atau isu yang ada di masyarakat. Banyak yang mengira kalau di sekolah seselektif Stanford bakal sangat kompetitif, tapi itu nggak terjadi di sini. Stanford adalah sekolah yang punya fasilitas lengkap dan profesor yang terbaik di bidangnya, namun yang membuat Stanford luar biasa adalah mahasiswa-mahasiswa di dalamnya. Passion dan semangat mereka menginspirasi saya setiap hari, dan kolaborasi antar mahasiswa yang ada di lingkungan Stanford membuat satu sama lain semakin maju dan berkembang.

Diambil dari berbagai sumber.
By: Mimin GI:)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar